Senin, 23 April 2012

Rhoma Irama: Dangdut Dipelajari Akademisi Amerika

senin,23 april 2012

Meski dangdut sempat disebut sebagai musik pinggiran, namun kenyataannya telah dipelajari oleh banyak akademisi dunia. Raja dangdut Rhoma Irama mengungkapkan, kalau sejumlah universitas di Amerika Serikat turut mempelajari dangdut.
"Dangdut banyak dipelajari di berbagai universitas. Itu menggembirakan. Dangdut sama bahkan bisa dibilang lebih bagus kandungannya dibanding musik yang lain. Mereka negara adidaya, begitu peduli, sampai ada yang membuat sebuah buku tentang dangdut. Orang luar mengapresiasi kebudayaan kita," ungkapnya.
Rhomayang baru terpilih kembali dalam Munas ke-3 di Surabaya 3-4 Maret lalu itu melantik pengurus PAMMI untuk periode 2012-2017. Pelantikan berlangsung di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2012). Hadir dalam acara tersebut, calon gubernur Fauzi Bowo.
Sementara itu, Prof Dr Andrew Weintraub, guru besar musik Pittsbergh University, AS yang hadir di pelantikan PAMMI itu mengungkapkan kalau musik dangdut sudah masuk Amerika Serikat sekitar 2007. Dia juga sudah banyak mengenalkan ke sejumlah kampus.
"Sebagai wakil Dangdut Cowboys, band di Amerika yang main dangdut, dangdut sudah berkembang di Amerika dari 2007. Mahasiswa sudah pada tahu, kita keliling ke universitas-universitas juga. Saya berharap orang di Amerika bisa menyukai dangdut, sebagai musik dan juga kebudayaan. Ada nilai estetika yang terkandung di situ," ungkapnya.
Sementara soal kemungkinan dangdut menjadi partai politik, Rhoma dengan tegas mengaku tidak akan membawa organisasi profesi itu ke arah politik. Namun secara pribadi wajar jika orang per orang terlibat dalam gerakan politik praktis.
"Nggak akan ke sana. Kita tetap akan jadi organisasi profesi. Kita nggak main politik atau berafiliasi dengan salah satu parpol. Namun indikator, adalah dangdut sebagai musik rakyat. Secara personil, pasti ada artis dangdut dalam pergerakan politik, misalkan kampanye Pemilu atau Pemilukada," terangnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar